Kesehatan pada dasarnya adalah merupakan kebutuhan
bagi semua makhluk hidup di alam ini. Bagi masyarakat awam sehat
itu sendiri adalah dapat
melakukan pekerjaan sehari – hari dalam kondisi yang prima. Sedangkan sakit di
definisikan sebagai
keadaan tubuh yang mengalami gangguan fisik sehingga timbul rasa dan perasaan
yang tidak mengenakan , tidak nyaman dan tidak bisa melakukan pekerjaan sehari-
hari . konsep kesehatan ini sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat
secara luas.
Menurut pendapat para ahli:
Konsep sehat
menurut Parkins (1938) adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk
dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya.
Menurut
White (1977)
Sehat adalah
suatu keadaan di mana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan
ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.
DIMENSI SEHAT
Sehat itu
sendiri dapat ditinjau dengan beberapa dimensi yaitu dimensi berdasarkan emosi,
dimensi berdasarkan intelektual, dimensi berdasarkan sosial, dimensi
berdasarkan fisik, dimensi berdasarkan mental, dimensi spiritual. Kesemua
dimensi sehat ini saling berkaitan dalam kehidupan manusia.
1). Kesehatan emosional
Diartikan sebagai kemampuan untuk mengenali emosi,
seperti takut, kenikmatan,kedukaan dan kemarahan dan untuk mengekspresikan
emosi-emosi itu secaratepat. Kesehatan emosional atau afektif juga berarti
penanganan stress,ketegangan jiwa, depresi dan kecemasan
2). Kesehatan intelektual
Berfikir divergen dan kritis, mampu membuat
keputusan. maksudnya dalam keadaan terdesak sekalipun, manusia dapat berfikir dan menentukan keputusan terbaik untuk dirinya.
3). Kesehatan social
Artinya adalah kemampuan untuk membuat dan
mempertahankan hubungandengan orang lain.
4). Kesehatan fisik/ jasmani
Ini merupakan dimensi sehat yang paling nyata, dan
mempunyai perhatian pada fungsi mekanistik tubuh, karena apabila fisik sakit
maka semuanya akan bekerja kurang maksimal.
5). Kesehatan mental
Diartikan sebagai kemampuan berfikir dengan jernih dan
koheren. Istilah inidibedakan dari kesehatan emosional dan sosial, meskipun ada
hubungan yangerat di antara ketiganya.
6). Kesehatan spiritualI
Spiritual sehat tercermin dari
cara seseorang dalam mengekspresikan rasa
syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana
ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana
ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL
Zaman Prasejarah
Manusia
purba sering mengalami gangguan mental atau fisik, seperti infeksi, artritis, dll.
Zaman peradaban awal
- Phytagoras (orang yang pertama memberi penjelasan alamiah terhadap penyakit mental)
- Hypocrates (Ia berpendapat penyakit / gangguan otak adalah penyebab penyakit mental)
- Plato (gangguan mental sebagian gangguan moral, gangguan fisik dan sebagiaan lagi dari dewa dewa)
Zaman Renaissesus
Pada zaman ini di beberapa negara
Eropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal
anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul.
Era Pra Ilmiah
1. Kepercayaan
Animisme
Sejak zaman dulu gangguan mental
telah muncul dalam konsep primitif, yaitu kepercayaan terhadap faham animisme
bahwa dunia ini diawasi atau dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa. Orang Yunani
kuno percaya bahwa orang mengalami gangguan mental, karena dewa marah kepadanya
dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, maka mereka
mengadakan perjamuan pesta (sesaji) dengan mantra dan kurban.
2. Kepercayaan
Naturalisme
Suatu aliran yang berpendapat bahwa
gangguan mental dan fisik itu akibat dari alam. Hipocrates (460-367) menolak
pengaruh roh, dewa, setan atau hantu sebagai penyebab sakit. Dia mengatakan,
Jika anda memotong batok kepala, maka anda akan menemukan otak yang basah, dan
mencium bau amis. Tapi anda tidak akan melihat roh, dewa, atau hantu yang
melukai badan anda.
Seorang dokter Perancis, Philipe
Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat politik dan sosial yang baru untuk
memecahkan problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala Rumah Sakit
Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, pasiennya dirantai, diikat ketembok dan
tempat tidur. Para pasien yang telah di rantai selama 20 tahun atau lebih, dan
mereka dianggap sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar rumah sakit.
Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak lagi menunjukkan
kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya.
Sejarah lain yang menjelaskan
tentang kesehatan mental yaitu dikemukakan oleh W. Swetster di tahun 1843, dan
penuh dengan konten yang sebenarnya melalui "pribadi" pengalaman
berkumpul oleh ahli asuransi Beers Amerika. Gerakan mental hygienic dibawa
untuk hidup dan dihukum konteks yang luar biasa oleh energi yang luar biasa,
mengorganisir bakat dan komitmen. Tujuannya adalah
untuk memastikan perawatan yang lebih manusiawi dari sakit mental, cara
bagaimana tujuannya ini dilakukan dalam konteks yang lebih luas melampaui
domain perawatan kesehatan tidak bisa disebut hanya kejiwaan.
Masyarakat
Connecticut untuk Kesehatan Mental didirikan pada 6 Mei 1908 di Universitas
Yale, dengan langkah ini, kemungkinan kerjasama interdisiplin antara tempat
ibadah, sekolah, universitas, rumah sakit dan lembaga sosial dan isolasi
institusional memusatkan perhatian ke daerah yang satu tertinggal. Setelah
lulus dari Undang-Undang Kesehatan Mental pada tahun 1946 (menetapkan
persyaratan hukum federal koordinasi dan kerjasama antara semua humaniora),
kesehatan mental menjadi tanggung jawab pemerintah federal.
Pada tahun
1948, semua ini dilengkapi oleh WHO dengan tujuan kesejahteraan sosial,
kesehatan sebagai sebuah negara yang dirumuskan sejalan dengan pendekatan dalam
Surat pernyataan Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan yang diterbitkan pada
tahun 1948.
Teori Kepribadian Sehat menurut:
1. Aliran PSIKOANALISA
Aliran
psikoanalisa melihat manusia dari sisi negatif, alam bawah sadar (id,
ego, super ego), mimpi dan masa lalu. Aliran ini juga mengabaikan
potensi yang dimiliki oleh manusia, selain itu juga berpendapat bahwa
manusia adalah makhluk yang berkeinginan (homo volens).Dalam pandangan
Freud, semua perilaku manusia baik yang nampak (gerakan otot) maupun
yang tersembunyi (pikiran) adalah disebabkan oleh peristiwa mental
sebelumnya. Terdapat peristiwa mental yang kita sadari dan tidak kita
sadari.
Aliran
ini menyatakan bahwa struktur dasar kepribadian manusia sudah terbentuk
pada usia lima tahun. Freud membagi struktur kepribadian dalam tiga
komponen, yaitu id, ego, dan superego. Perilaku seseorang merupakan hasil interaksi antara ketiga komponen tersebut. Id merupakan sumber dari insting kehidupan (makan, minum, tidur) dan insting agresif yang menggerakkan tingkah laku. Id berorientasi pada prinsip kesenangan. Ego sebagai sistem kepribadian yang terorganisasi, rasional, dan berorientasi pada prinsip realitas. Superego merupakan komponen moral kepribadian yang terkait dengan norma di masyarakat mengenai baik-buruk atau benar-salah. Superego berfungsi untuk merintangi dorongan id, terutama dorongan seksual dan sifat agresif, juga mendorong ego untuk menggantikan tujuan realistik dengan tujuan moralistik, serta mengejar kesempurnaan.
Secara
umum perilaku manusia bertujuan dan mengarah pada tujuan untuk
meredakan ketegangan, menolak kesakitan dan mencari kenikmatan. Namun apabila ketegangan tidak dapat diredakan, maka akan timbul masalah yang lebih rumit. untuk itu dalam diri manusia perlu ada keterkaitan antara id, ego dan superego.
2. Aliran BEHAVIORISTIK
Aliran behaviorisme memperlakukan manusia ibaratkan sebuah mesin, maksudnya di
dalam suatu system kompleks yang bertigkah laku menurut cara-cara yang
sesuai dengan hukum. Dalam pandangan aliran ini, individu
digambarkan sebagai suatu organisme yang bersifat baik, teratur, dan
ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup,
berkreativitas, seperti alat pengatur panas.
Kepribadian sehat behavioristik :
- Manusia adalah makhluk perespon; lingkungan mengontrol perilaku.
- Manusia tidak memiliki sikap diri sendiri
- Mementingkan faktor lingkungan
- Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
- Sifatnya mekanis mementingkan masa lalu
3. Aliran HUMANISTIK
Aliran
ini berkembang pada tahun 1950. Humanistik merasa tidak puas dengan
behaviori maupun dengan aliran psikoanalisis. Aliran humanistic ini
mengarahkan perhatiannya pada humanisasi yang menekankan keunikan
manusia. Psikologi Humanistik manusia adalah makhluk kreatif,yang di
kendalikan oleh nilai-nilai dan pada pilihan-pilihan sendiri bukan pada
kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Istilah psikologi humanistik (Humanistic Psychology) diperkenalkan oleh Abraham Maslow dalam mencari suatu kebutuhan yang berdasarkan kepada kirarki. Dalam psikologi humanistic lebih penuh harapan dan penuh ke optimisan tentang manusia, dan yakin bahwa setiap diri seseorang mempunyai potensi-potensi yang di sebabkan oleh pengaruh oleh sifat menjerat ataupun keliru dari latihan yang di berikan oleh orang tua maupun dari bentuk social.
Istilah psikologi humanistik (Humanistic Psychology) diperkenalkan oleh Abraham Maslow dalam mencari suatu kebutuhan yang berdasarkan kepada kirarki. Dalam psikologi humanistic lebih penuh harapan dan penuh ke optimisan tentang manusia, dan yakin bahwa setiap diri seseorang mempunyai potensi-potensi yang di sebabkan oleh pengaruh oleh sifat menjerat ataupun keliru dari latihan yang di berikan oleh orang tua maupun dari bentuk social.
Kepribadian yang sehat menurut humanistic, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri:
1) Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
2) Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak berbahaya.
3) Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4) Jujur; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5) Memikul tanggung jawab.
1) Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
2) Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak berbahaya.
3) Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4) Jujur; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5) Memikul tanggung jawab.
4. Pendapat Gordon Allport
Allport
tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat itu dikontrol dan
dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar, kekuatan-kekuatan yang tidak
dapat dilihat dan dipengaruhi. orang yang sehat tidak didorong oleh
konflik-konflik tak sadar dan tingkah laku mereka tidak ditentukan oleh
setan-setan yang ada jauh dalam meraka. Allport percaya nahwa
kekuatan-kekuatan tidak disadari itu merupakan pengaruh-pengaruh yang
penting pada tingkah laku orang-orang dewasa neuritis.
Menurut
Allport, motif-motif seorang dewasa bukan perpanjangan atau perluasan
motif-motif masa kanak-kanak. motif orang dewasa secara fungsional
otonom terhadp masa kanak-kanak yaitu motif-motif itu tidak tergantung
pada keadaan-keadaan asli,otonom sama seperti pohon ek yang sudah
tumbuh dengan sempurna dari bijinya yang pernah memberinya makanan.
maksudnya, kita tidak didorong dari belakang oleh kekuatan-kekuatan
pendorong dengan akar-akar pada masa lampau. namun kita didorong lebih
dahulu oleh rencana-rencana atau intensi-intensi kita untuk masa depan.
manusia yang sehat memiliki kebutuhan terus menerus akan variasi, akan
sensasi-sensasi dan tantangan-tantangan baru.
Allport pun memiliki tujuh kriteria kematangan ini merupakan pandangan-pandangan Allport tentang sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat. antara lain:
1. Perluasan Perasaan Diri
2. Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain.
3. Keamanan Emosional
4. Persepsi Realistis
5. Keterampilan-ketermpilan dan tugas-tugas
6. Pemahaman Diri
7. Filsafat Hidup yang Mempersatukan
5. Pendapat Carl Roger
Pokok-pokok
Teori Carl Rogers :
a. Struktur kepribadian
a. Struktur kepribadian
Rogers
lebih mementingkan dinamika dari pada struktur kepribadian. Namun demikian ada
tiga komponen yang dibahas bila bicara tentang struktur kepribadian menurut
Rogers, yaitu : organisme, medan fenomena, dan self.
1)
Organime, mencakup :
a)
Makhluk hidup
Organisme yaitu makhluk yang lengkap dengan fungsi fisik dan psikologisnya, tempat semua
pengalaman dan segala sesuatu yang secara potensial terdapat dalam alam bawah sadarnya dan dapat keluar ke alam sadarnya kapan pun.
b)
Realitas subjektif
Organisme
menanggapi dunia seperti yang diamati atau dialaminya. Realita adalah medan
persepsi yang sifatnya subjektif, bukan benar-salah.
c)
Holisme
Organisme merupakan
kesatuan sistem, sehingga perubahan pada satu bagian akan mempengaruhi bagian
lain. Setiap perubahan memiliki makna pribadi atau bertujuan, yakni tujuan
mengaktualisasi, mempertahankan, dan mengembangkan diri.
2)
Medan fenomena
Rogers
mengartikan medan fenomena sebagai keseluruhan pengalaman, baik yang internal
maupun eksternal, baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Medan fenomena merupakan seluruh
pengalaman pribadi seseorang sepanjang
hidupnya.
3) Self
Self merupakan konsep pokok dari
teori kepribadian Rogers, yang intinya adalah :
a) terbentuk melalui medan
fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu;.
b) bersifat integral dan konsisten;
c) menganggap pengalaman yang tak
sesuai dengan struktur self sebagai ancaman;
d) dapat berubah karena kematangan
dan belajar.
b.
Dinamika kepribadian
Menurut
Rogers, organisme mengaktualisasikan dirinya menurut garis-garis yang
diletakkan oleh hereditas. Ketika organisme itu matang maka ia makin berdiferensiasi,
makin luas, makin otonom, dan makin tersosialisasikan. Rogers menyatakan bahwa
pada dasarnya tingkah laku adalah usaha organisme yang berarah tujuan untuk
memuaskan
kebutuhan-kebutuhannya
sebagaimana dialami, dalam medan sebagaimana medan itu dipersepsikan (Hall dan
Lindzey, 1995 :136-137).
Rogers
menegaskan bahwa secara alami kecenderungan aktualisasi akan menunjukkan diri
melalui rentangan luas tingkah laku, yaitu :
1) Tingkah laku yang berakar pada proses fisiologis,
termasuk kebutuhan dasar (makana, minuman, dan udara), kebutuhan mengembangkan
dan merinci fungsi tubuh serta generasi.
2)
Tingkah laku yang berkaitan dengan motivasi psikologis untuk menjadi diri
sendiri.
3) Tingkah laku yang tidak meredakan ketegangan tetapi
justru meningkatkan tegangan, yaitu tingkah laku yang motivasinya untuk
berkembang dan menjadi lebih baik.
c.
Perkembangan kepribadian
Rogers
tidak membahas teori pertumbuhan dan perkembangan, namun dia yakin adanya
kekuatan tumbuh pada semua orang yang secara alami mendorong proses organisme
menjadi semakin kompleks, otonom, sosial, sdan secara keseluruhan semakin
aktualisasi diri.
Rogers
menyatakan bahwa self berkembang secara utuh-keseluruhan, menyentuh semua
bagian-bagian. Berkembangnya self diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif,
dan penyaringan tingkah laku yang disadari agar tetap sesuai dengan struktur
self sehingga dirinya berkembang menjadi pribadi yang berfungsi utuh.
Pribadi
yang berfungsi utuh menurut Rogers adalah individu yang memakai kapasitas dan
bakatnya, merealisasi potensinya, dan bergerak menuju pemahaman yang lengkap
mengenai dirinya sendiri dan seluruh rentang pengalamannya. Rogers
menggambarkan 5 ciri kepribadian yang berfungsi sepenuhnya sebagai berikut :
1)
terbuka untuk mengalami (openess to experience);
2)
hidup menjadi (existential living);
3)
keyakinan organismik (organismic trusting);
4)
pengalaman kebebasan (experiental freedom);
5)
kreativitas (creativity)
6. Pendapat Abraham Maslow
teori psikologi
humanistik yang dikembangkan oleh Maslow adalah sebagai berikut (Koeswara, 2001
:112-118 dan Alwisol 2005 : 252-270)
1.Prinsip
holistik
Menurut
Maslow,holisme menegaskan bahwa organisme selalu berting-kah laku sebagai
kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen yang berbeda.
Jiwa dan tubuh bukan dua unsur yang terpisah tetapi bagian dari suatu kesatuan,
dan
apa yang terjadi
pada bagian yang satu akan mempengaruhi bagian yang lain. Pandangan holistik
dalam kepribadian, yang terpenting adalah :
a. Kepribadian
normal ditandai dengan unitas, integrasi, konsistensi, dan koherensi.
Organisasi adalah keadaan normal dan disorganisasai adalah keadaan patologis
(sakit).
b. Organisme
dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada bagian yang
dapat dipelajari dalam isolasi.
c. Organisme
memiliki suatu dorongan yang berkuasa, yaitu aktualisasi diri.
d. Pengaruh
lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal. Potensi
organisme jika bisa terkuak di lingkungan yang tepat akan menghasilkan
kepribadian yang sehat dan integral.
e. Penelitian
yang komprehensif terhadap satu orang lebih berguna dari pada penelitian
ekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolasi.
2. Individu
adalah penentu bagi tingkah laku dan pengalamannya sendiri.
Manusia adalah
agen yang sada, bebas memilih atau menentukan setiap tindakannya. Dengan kata
lain manusia adalah makhluk yang bebas dan bertanggung jawab.
3. Manusia tidak
pernah diam, tetapi selalu dalam proses untuk menjadi sesuatu yang lain dari
sebelumnya (becoming).Namun demikian
perubahan tersebut membutuhkan persyaratan, yaitu adanya lingkungan yang
bersifat mendukung.
4. Individu
sebagai keseluruhan yang integral, khas, dan terorganisasi.
5. Manusia pada
dasarnya memiliki pembawaan yang baik atau tepatnya netral.
Kekuatan jahat
atau merusak pada diri manusia merupakan hasil atau pengaruh dari lingkungan
yang buruk, dan bukan merupakan bawaan.
6. Manusia
memiliki potensi kreatif yang mengarahkan manusia kepada pengekspresian
dirinya menjadi orang yang memiliki kemampuan atau keistimewaan dalam bidang
tertentu.
7.Self-fulfillment merupakan tema utama dalam
hidup manusia.
8. Manusia
memiliki bermacam-macam kebutuhan yang secara hirarki dibedakan menjadi sebagai
berikut (Boeree, 2004)
(1)kebutuhan-kebutuhan
fisiologis (the physiological needs)
(2)kebutuhan
akan rasa aman (the safety and security needs)
(3) kebutuhan
akan cinta dan memiliki (the love and belonging
needs)
(4)kebutuhan
akan harga diri (the esteem needs)
(5)kebutuhan
akan aktualisasi diri (the self-actualization needs)
7. Pendapat Eric Fromm
Kepribadian sehat menurut Eric Fromm adalah teori yang menggunakan
pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada
penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat
tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota
tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat . Karena pada
dasarnya manusia terpisah dari alam dan dari sesamanya maka cara
mempersatukan adalah melalui belajar bagaimana mencitai atau bagaimana
meemukan keamanan dengan menyelaraskan keinginannya dengan masyarakat
yang otoriter , karna manusia adalah mahluk yang memiliki kesadran
pikiran akal sehat daya akal, kesanggupan untuk mencintai , perhatian
tanggung jawab integritas bisa di lukai mengalami kesedihan sehingga
apbila dalam kaitanya manusia kurang dalam menanggapi hal yang di
sebutkan tersebut maka manusia tersebut bisa di katakan tidak sehat
secara mental menurut Eric fromm .Kebutuhan dasar manusia menurut eric fromm :
1. Kebutuhan akan keberhubungan kebutuhan ini adalah secara spesifik aktif dan produktif mencintai orang lain .
2. Kebutuhan akan trandensi mengungguli alam menjadi mahluk yang kreatif Kebutuhan akan kemantapan ingin meiliki rasa bersahaja pada dunia dan orang lain supaya dapat beradaptasi di dunia .
3. Kebutuhan akan idenditas brusaha untuk memiliki rasa idenditas personal dan keunikan guna menciptakan rasa yang terlepas dari dunia.
4. Kebutuhan akan kerangka orientasi untukmencptakan rasa yang terlepas dari dunia. Hal kebutuhan tersebut adalah sifat alamiah dari manusia menurut fromm dan ini berubah saat evolusi namun manivestasi dari kebutuhan ini adalah akan memunculkan potensi-potensi batiniah di tentukan oleh aturan-aturan sosial di mana ia hidup dan kepribadian seseorang berkembang menurut kesempatan-kesempatan yang di berikan kepadanya oleh masyarakat tertentu .
Sehingga kepribadian sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai .
Daftar Pustaka:
Semioun, yustinus.2006. Kesehatan Mental 1.Yogyakarta
: Kanisius
Priyanti Pakan, MF.Hatta Swa sono. Antropologi Kesehatan.Jakarta:Percetakan
Universitas Indonesia, 1986.
http://mega-savaira.blogspot.com/2012/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://vaniariyanti,blogsot.com/2011/02/tugas-softskill-kesehatan-mental.html
http://vaniariyanti,blogsot.com/2011/02/tugas-softskill-kesehatan-mental.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar